Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Hama penggerek Buah sawit, Siklus hidup dan Cara pengendaliannya

hama pengerek buah sawit
Hama penggerek buah sawit (Foto: Sinta)

Hama penggerek buah sawit dengan nama latin Tirathaba mundella Walker termasuk kedalam family  pyralidae dan ordo Lepidoptera. Lepidoptera berasal dari bahasa yunani yang berarti sepasang sayap bersisik.

Tirathaba mundella Walker memiliki sepasang sayap dengan sisik yang halus dan mudah lepas apabila disentuh maka akan menempel pada tangan.

Hama penggerek tandan sawit ini telah menyebar pada sebagian besar negara di asia tenggara seperti malaysia, filipina, australia hingga kepulauan pasifik. Keberadaan Tirathaba mundella Walker menjadi masalah yang serius bagi perkebunan kelapa sawit dunia.

Sebenarnya yang berbahaya dari hama tirathaba bukanlah ngengat melainkan larva atau ulat yang menetas dari telur yang dihasilkan oleh ngengat dewasa. Tirathaba mundella umumnya ditemukan menyerang kelapa sawit muda berusia antara 3 hingga 4 tahun setelah tanam.

Siklus hidup Hama Penggerek Buah Sawit Tirathaba mundella Walker

Ngengat dewasa memiliki sayap coklat dan agak kusam dengan garis tipis berwarna merah yang membentang disepanjang tepi sayapnya. Sedang pada sayap bagian depan terdapat semacam bercak berwarna hijau yang berukuran kecil dan dibagian belakang sayap terlihat bercak coklat keemasan.

Ukuran sayap ngengat betina jauh lebih besar dibanding ngengat jantan, apabila dibentangkan ukuran sayap ngengat betina mencapai 24 milimeter sedangkan sayap ngengat jantan hanya berkisar 22-23 milimeter.

Ngengat betina mampu menghasilkan telur 105 sampai 173 butir, telur diletakkan pada tandan sawit yang bunganya mulai terbuka. Telur akan menetas 4-5 hari.

Setelah menetas larva akan menyerang bunga dan buah sawit muda yang menyebabkan aborsi muda dan perkembangan buah terhambat.

Larva yang baru menetas memiliki warna putih kotor, pada perkembangannya menjadi larva dewasa akan mengalami beberapa kali perubahan warna mulai coklat muda sampai coklat tua.

Larva dewasa memilki panjang  4 cm dan disepanjang tubuhnya ditumbuhi rambut-rambut panjang yang jarang.  fase larva akan berlangsung 2 sampai 3 minggu.

Mendekati waktu berpupa larva akan membuat kokon semacam pelindung dari sisa gerekan dan juga kotorannya lalu merekatkannya dengan menggunakan benang liur pada tandan buah yang diserangnya.

Pupa berwarna coklat kegelapan, fase pupa hanya berlangsung selama 1,5 minggu setelahnya pupa akan menjadi ngengat. Ngengat dewasa  akan akan hidup sekitar  5-10 hari. Siklus hidup dari hama penggerek tandan sawit hanya berkisar satu bulan lamanya.

Gejala Serangan Hama penggerek buah Sawit

Gejala serangan hama penggerek buah sawit sangat mudah dikenali sebab bisa dilihat dengan adanya  feses atau kotoran larva/ulat berbentuk butiran-butiran kecil berwarna merah tua kecoklatan yang terdapat pada bunga jantan dan betina maupun pada buah kelapa sawit.

Dengan adanya kotoran dan sisa serat tanaman berarti dapat disimpulkan terdapat ulat penggerek buah yang sedang aktif memakan bunga dan buah kelapa sawit.

Baca juga: 5+ penyakit kelapa sawit dan cara pencegahannya

Serangan penggerek buah kelapa sawit akan mengakibatkan fruitset buah menjadi rendah, menurunkan bobot tandan dan juga rendemen minyak. Karena saat mengerat buah kelapa sawit larva Tirathaba mundella Walker masuk ke dalambuah sawit dan memakan seluruh isi kernel.

Pengendalian Hama penggerek buah Kelapa sawit

  1. Melakukan pemantauan secara intensif untuk mengamati  populasi dan perkembangan hama pada tanaman kelapa sawit. Terutama pada tandan, bunga  dan buah kelapa sawit muda.

  2. Membuang bunga pada tanaman belum menghasilkan sejak keluar bunga pertama di usia tanaman 12-14 bulan sampai dengan usia tanaman 25 bulan setelah tanam, dengan interval 2 bulan sekali.

  3. Melakukan Pemangkasan pelepah dan peyiangan gulma secara periodik

  4. Peggunaan agens hayati, Bacillus thuringiensis dengan dosis 1-2 gram/Liter dengan  Interval pemberian 2 minggu sekali, dilakukan sebanyak 6-9 kali aplikasi.

Namun jika populasi hama penggerek buah sawit terus meningkat dan telah di atas ambang ekonomi, sebaiknya dilakukan penyemprotan insektisida pada tandan, bunga dan buah sawit yang terserang.

Gunakanlah insektisida berbahan aktif Fipronil, sipermetrin, flubendiamida, klorantraniliprol dengan volume semprot 300-400 Liter/ha, dengan waktu aplikasi 2 minggu sekali. Hentikan penyemprotan apabila serangan sudah menurun.  

Ingat penggunaan insektisida adalah alternatif terahir pengendalian, oleh karena itu lakukanlah secara bijaksana agar tidak menyebabkan serangga penyerbuk Eladobius kamerunicus dan musuh alami disekitar menjadi mati.