Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Budidaya Pohon Pala, Berbuah Lebat!


Cara Budidaya Pohon Pala

Buah pala adalah jenis rempah asli Indonesia yang berasal dari Maluku. Budidaya pala hingga sekarang begitu diminati.

Selain karena bisa digunakan sebagai bumbu masak, pala nyatanya menjadi bahan pembuatan minyak atsiri. Berikut cara budidaya pohon pala supaya cepat berbuah yang bisa sobat jadikan bahan referensi.

Syarat Tumbuh Tanaman Pala

Pala tidak bisa tumbuh pada lokasi sembarangan. Meskipun tanaman Pala sangat cocok di negara tropis seperti Indonesia. Apabila ingin pala cepat berbuah lebat, pilih lahan penanaman seperti:

  • Lokasi dengan kondisi tanah gembur dan mengandung unsur hara. Lebih baik lagi sobat bisa memilih jenis tanah vulkanis.
  • Memiliki curah hujan 2.000 hingga 3.000 setiap mm/tahun
  • Harus mendapatkan akses sinar matahari langsung minimal 7 jam sehari.
  • Lahan yang digunakan diutamakan berada pada ketinggian 200 hingga 700 mdpl.
  • Kadar ph tanah berada pada angka antara 5,5 sampai 7.
  • Memiliki sistem drainase, sehingga air tidak menggenang.

Cara Budidaya Pohon Pala yang Tepat

Setelah tahu syarat pohon pala bisa hidup, kini sobat bisa mendapatkan informasi lain yang tidak kalah penting. Mengenai cara budidaya pohon pala yang tepat. Sehingga, dapat lebih cepat berbuah dalam waktu singkat.

1. Menyiapkan Lubang Tanam

Cara budidaya pohon pala yang pertama adalah awali dengan menyiapkan lubang tanam. Asumsikan sobat sudah memiliki lahan yang tepat. Setelah itu segera buatlah lubang tanam dengan kriteria sebagai berikut:

  • Berukuran sebesar 50x50x50 cm atau 60 x 60 cm sesuaikan dengan kebutuhan.
  • Beri jarak antar lubang tanam selebar 8 x 8 meter

Apabila sudah beri pupuk untuk menambah unsur hara. Utamakan menggunakan campuran pupuk kompos dan kandang dengan perbandingan 1:1. Masukkan campuran tersebut pada lubang tanam.

Setelah itu, sobat juga butuh larutan khusus yang menjadi campuran pupuk. Caranya adalah larutkan 1 kilo gram gula tebu dengan 200 liter air. Berikutnya tambahkan 1 liter EM4 sebagai pengurai larutan. Biarkan dulu campuran tersebut selama 24 jam.

Apabila sudah, silahkan siramkan larutan tersebut pada setiap lubang tanam yang di isi pupuk sebelumnya dengan dosis 2 liter perlubang. Jangan lupa tutup kembali lubang dengan tanah dan tunggu kira-kira 2 minggu hingga pupuk terurai sempurna.

2. Siapkan Bibit Pala

Persiapkan bibit pala dilakukan melalui proses perkecambahan. Jangan pilih biji pala yang masih muda karena tidak akan tumbuh tunas saat di kecambahkan. Pilih yang benar-benar tua untuk menghasilkan bibit unggul.

Perkecambahan benih dilakukan pada media pasir lembab yaitu campuran tanah dan pupuk kandang (2:1).

Bisa juga kombinasi tanah, pasir dan pupuk dengan perbandingan 1:1:1. Gunakan bak atau plastik yang diisi pasir, serbuk gergaji atau sabut kelapa lalu aduk hingga merata.

Jangan lupa tutup bak tersebut menggunakan karung goni atau kertas koran untuk menjaga kelembabannya. Baru setelah 4 minggu dipindahkan ke polybag hingga muncul tunas.

3. Pemindahan Tunas Ke Lahan

Biji pala bertunas yang sudah berumur 6-12 bulan, boleh langsung dipindahkan ke lahan tanam. Siram dulu bibit biji pala bertunas tadi, baru masukkan pada lubang tanam. Lepas dulu polybag sebelum dimasukkan.

Jika sudah, ratakan tanah dan siram kembali lahan tanam. Berikan parit dan drainase dengan kedalaman 20 cm. Namun, jika lahan tanam sobat miring selokan tidak dibutuhkan. Pastikan saja tidak ada air yang menggenang.

4. Perawatan Agar Pohon berbuah lebat

Pada penanaman awal, sobat hanya perlu melakukan penyiram sebanyak 5-7 hari sekali. Namun, saat usia tanaman pala mencapai 6 bulan, tanaman hampir tidak membutuhkan penyiraman.

Cukup lakukan pemberian air 2 minggu sekali. Bisa juga jika datang musim kemarau yang berkepanjangan.

Beberapa perawatan lain yang diperlukan yaitu pemberian pupuk NPK sebulan setelah pemindahan bibit. Pupuk NPK diberikan setiap 2 minggu sekali yaitu selama 6 bulan.

Jangan lupa pemupukan dasar ulang yang diberikan setiap 6 bulan sekali. Sebulan sekali sobat juga harus melakukan penyiangan.

Proses penggemburan pun dilakukan 1 bulan sekali. Selain itu yang tak kalah penting adalah memberikan fungisida dan insektisida saat diperlukan.

5. Masa Panen

Dihitung dari pemindahan bibit ke lahan, waktu panen pohon pala di umur 7 tahun. Tanda-tandanya adalah kemunculan buah pala atau berubahnya bunga menjadi bunga. Buah pala yang bisa dipanen adalah mencapai usia 7-8 bulan.

Sebagai informasi saja, buah pala terbaik adalah yang jatuh dengan sendirinya. Hal ini karena pala tersebut sudah terlalu matang. Biji pala yang dipanen harus sobat cuci dulu pakai air mengalir. Lalu jemur di bawah matahari selama 5 hingga 7 hari.

Jika seluruh buah pala sudah selesai dipanen, lakukan perawatan setelahnya. sobat perlu memberikan pupuk NPK dengan cara pengocoran selama 3 kali. Beri jarak 2 minggu setiap pengocoran dilakukan.

Demikian tadi penjelasan cukup singkat tentang cara budidaya pohon pala yang tepat. Bagaimana? sobat sudah tertarik untuk mencobanya? Lagipula tidak sulit kok, hasil panen juga melimpah.