Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hama dan Penyakit Tanaman Jahe Lengkap Dengan Cara Mengatasinya

penyakit tanaman jahe
Penyakit Tanaman Jahe

Tanaman jahe banyak dibudidayakan hingga sekarang. Selain karena cara menanam jahe itu mudah, fungsinya juga cukup banyak. Bukan hanya sebagai bumbu masakan saja, jahe juga bisa dimanfaatkan untuk minuman dan obat tradisional. 

Namun, sama seperti tumbuhan pada umumnya, pasti ada hama dan penyakit tanaman jahe yang mengintai.

Sobat harus selalu siap dengan cara mengetahui apa saja hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman tersebut. Selain itu, cari juga bagaimana langkah penanganan yang tepat supaya tanaman bisa tumbuh subur kembali.

Berikut apa saja hama maupun penyakit yang pada umumnya menyerang tanaman jahe.

Hama Tanaman Jahe

Sebelum mengetahui apa saja penyakit tanaman jahe, pelajari juga hama-hama yang biasa menyerangnya. Ada beberapa hama tanaman jahe yang pada umumnya tidak disadari oleh petani. 

Tanpa disadari hama tersebut sudah menyerang tanaman jahe sampai hampir mati. Beberapa jenis hama yang dimaksud seperti:

  •   Kepik

Kepik sering menyerang bagian daun jahe dan membuatnya menjadi bergerigi, berlubang, hingga berubah warna menjadi kecoklatan. 

Pada umumnya, untuk mengatasi hama ini dilakukan dengan cara penyemprotan larutan pestisida berbahan aktif. Misalnya seperti Betasitnufrin dan Profenofos hingga insektisida organik.

  • Ulat Penggerek Akar

Kalau hama tanaman jahe yang satu ini menyerang bagian akar menjadi rusak, kering, hingga mati karena tanaman kekurangan unsur hara. 

Untuk mencegah munculnya hama ini bisa dengan cara menyemprotkan insektisida berbahan aktif yaitu Karbofuran, Bensulta, Bisultaf, Carbosulfan, Fipronil, serta Dimehipo. Sobat bisa melihat takaran dosis masing-masing dalam kemasan.

  • Kumbang

Kumbang juga merupakan salah satu hama yang sering menyerang tanaman jahe. Hama ini menyerang bagian rimpang yang membuat pertumbuhannya menjadi abnormal seperti membulat tak beraturan. 

Baca juga: cara menanam jahe,mudah dan cepat tumbuh

Pada bagian tersebut pun biasanya ditemukan banyak telur kumbang. Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan insektisida dan nematisida yang dosisnya sebesar 1 gram/tanaman jahe.

  • Kutu Daun

Terakhir ada hama kutu daun yang biasanya menyerang bagian daun. Daun yang terserang hama ini akan menjadi menggulung, layu, lama-lama menjadi menguning dan berguguran. 

Cara pengendaliannya dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida berbahan aktif contohnya seperti Matamil dan Dikofol. Dosisnya bisa disesuaikan dengan yang tertera pada kemasan. 

Penyakit Tanaman Jahe

Ancaman para petani dan pembudidaya tanaman jahe bukan hanya hama saja. Namun juga beberapa penyakit yang biasa menyerang tanaman tersebut. Sobat harus mulai mengenali masing-masing penyakit tanaman jahe, sehingga dapat lebih mudah menentukan langkah pengendaliannya.

Berikut ini macam-macam penyakit tanaman jahe yang harus sobat ketahui.

  • Tanaman Layu

Penyakit tanaman jahe yang paling sering terjadi adalah tanaman layu. Gejalanya sangat mudah dikenali, yaitu daun tanaman jahe yang pelan-pelan berubah warna menjadi kekuning-kuningan. 

Lama-lama bahkan sampai menyebar ke daun lainnya. Tidak jarang hingga pada akhirnya menyerang batang jahe yang membuat ruas batang membusuk dan berlendir.

Lalu bagaimana solusi untuk mencegah tanaman jahe terserang penyakit ini? Sobat bisa mulai dengan mengatur jarak tanam jahe. 

Selain itu, sobat pun dapat menyemprotkan fungisida berbahan aktif Danklorotonil dan simoksanil sesuai dosis yang tertera pada kemasan. Bukan hanya itu saja, begitu sadar tanaman jahe sobat terkena penyakit ini, langsung cabut saja agar tidak menulari tanaman lain.

  • Bercak Daun

Penyakit yang juga tak kalah sering menyerang jahe adalah bercak daun. Penyakit ini disebabkan karena jamur yang menyebabkan daun menjadi penuh dengan bercak-bercak seperti terbakar. 

Penyakit ini dapat dikendalikan dengan cara mengatur jarak tanam dan membuat semacam bedengan agar jamur tidak mudah menyerang tanaman.

Penyakit bercak daun sering menyerang pada saat musim hujan dan kelembaban tinggi. Bercak daun juga dapat diatasi dengan cara memotong daun jahe yang terkena penyakit ini dan membuangnya. 

Sebagai informasi saja, bercak daun ini disebabkan oleh jamur Phyllosticta zingiberi dan bisa menyebar dengan sangat cepat.

Gerakan fungisida nabati pun boleh dilakukan yaitu dengan cara menambahkan agens hayati yaitu Corynebacterium. 

Selain itu, untuk menambah ketahanan tanaman, diupayakan untuk menambahkan PGPR atau Plany Growth Promoting Rhizobacteria.

  • Penyakit Busuk Rimpang

Ada pula penyakit busuk rimpang yang cukup sering menyerang tanaman jahe. Penyakit ini bisa menyebabkan rimpang menjadi busuk dan layu lalu pelan-pelan menguning. 

Lama kelamaan tanaman jahe yang ditanam akan mati. Cara mengatasi penyakit busuk rimpang sebenarnya cukup sederhana.

Sebelum proses penanaman, ada baiknya bibit jahe harus direndam dulu dengan larutan fungisida. Boleh pakai Karbendazim sebesar 0,03 persen selama kurang lebih 2 jam. 

Selain itu, bibit jahe pun harus dipastikan diambil dari tanaman induk yang sehat. Beberapa petani pun banyak yang mengambil alternatif pengendalian yaitu formulasi antibiotic.

  • Layu Bakteri

Kalau yang satu ini diketahui juga banyak menyerang tanaman jahe dan harus diantisipasi oleh para petani maupun pembudidaya. Penyakit ini dapat menimbulkan jenis kerusakan seperti tanaman jahe yang mati atau bagian rimpang yang membusuk.

Untuk mengendalikannya, pastikan memilih untuk menggunakan bibit yang paling sehat. Selain itu penggunaan bahan kimia yaitu Antagonis yang dikombinasikan dengan kompos seperti Biotriba. 

Sobat juga bisa mengendalikannya dengan pestisida nabati yaitu dari tepung gambir yang dicampur bersama temulawak.

  • Buncak Akar

Biasa juga disebut dengan penyakit luka akar. Jenis kerusakan yang ditimbulkan oleh penyakit ini adalah akar luka sehingga membuat penyerapan unsur hara terganggu. Patogen dalam tanah juga mudah masuk.

Pengendaliannya sendiri bisa dengan bahan kimia seperti Pasteuria penetrans 2-5 kapsul per tanaman dan diberikan setiap 6 bulan. Sementara untuk pestisida nabati bisa dengan tepung biji mimba sebanyak 25-50 gram/tanaman/3 bulan.

Itu dia tadi beberapa hama dan penyakit tanaman jahe. Sebagai petani atau pembudidaya jahe, sobat harus memahaminya dengan baik. Jadi pertumbuhan dan produktivitas tanaman jahe bisa terjaga saat panen tiba.