Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Hama Wereng Coklat dan Cara Pengendaliannya

wereng coklat
Wereng Coklat (Sumber: Jagad Tani)

Wereng coklat menjadi salah satu hama yang penting diketahui, terutama oleh petani tanaman padi. Tak hanya menyerang tanaman padi di Indonesia, wereng coklat juga menyerang tanaman padi di beberapa negara, seperti China, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand, India hingga Pakistan.

Sebenarnya, apa yang menyebabkan hama wereng coklat muncul dan bagaimana cara pengendaliannya?

Yuk, simak informasi mengenai hama wereng coklat di bawah ini.

Apa Itu Wereng Coklat?

Wereng coklat (Nilaparvata lugens) atau dikenal juga dengan nama wereng batang coklat merupakan salah satu hama yang cukup sulit dibasmi dan berbahaya bagi tanaman padi. Hama wereng coklat sudah banyak merugikan para petani karena dapat menyebabkan puso hingga gagal panen. 

Wereng coklat menjadi serangga parasit yang hidup dengan cara menghisap cairan tumbuhan, sehingga dapat menyebabkan perkembangan tumbuhan terganggu dan mati. 

Selain itu, wereng coklat dapat menjadi vektor (organisme penyebar penyakit) bagi penularan sejumlah penyakit tumbuhan yang diakibatkan oleh virus diantaranya penyakit kerdil rumput dan kerdil hampa.

Ciri-ciri Wereng Coklat

Wereng coklat memiliki ciri berukuran kecil dengan panjang sekitar 2,6-2,9 mm. Ketika sudah dewasa, warnanya akan menjadi coklat kehitaman, lalu bergerak dengan cara berjalan dan terbang. Satu ekor wereng coklat bisa bertelur hingga 100 - 500 butir yang diletakkan secara berkelompok. 

Biasanya, hama wereng coklat hidup di bagian pangkal batang padi. Siklus hidup yang dimiliki serangga ini adalah 3-4 minggu. Dimulai dari fase bertelur (7-10 hari), nimfa (8-17 hari), serta imago (18-28 hari). 

Ketika menjadi nimfa dan imago inilah, wereng coklat akan mulai menghisap cairan dari batang padi. 

Ciri Tanaman Padi yang Diserang Wereng Coklat

Ada beberapa ciri tanaman padi yang mulai diserang oleh hama wereng coklat, seperti warna berubah menjadi kekuningan, pertumbuhan terhambat serta tanaman menjadi kerdil. 

Jika serangan wereng coklat semakin parah, keseluruhan tanaman padi bisa berubah menjadi kering dan mati, perkembangan akar merana hingga bagian bawah tanaman yang terserang akan mulai dilapisi oleh jamur.

Baca juga: mengenal sistem tanam jajar legowo secara lengkap

Pada satu hamparan tanaman padi gejala serangan wereng coklat terlihat seperti bentuk lingkaran, hal ini menunjukan pola penyebaran hama wereng coklat berawal dari satu titik kemudian lingkaran terus membesar. Pada kondisi ini populasi wereng coklat sudah sangat tinggi. 

Hal ini tentu sangat berbahaya, sehingga petani membutuhkan pengendalian yang tepat agar tanaman padi terhindar dari serangan wereng coklat tersebut.

Penyebab Munculnya Wereng Coklat

Sebelum mengetahui cara pengendaliannya, berikut ada beberapa penyebab yang membuat wereng coklat muncul dan menyerang tanaman padi, yaitu:

  1. Hujan yang berlebihan di musim kemarau (kemarau basah) akibat terjadinya penyimpangan iklim

  2. Tanaman padi tergenang terus menerus

  3. Pola tanam padi-padi-padi

  4. Terjadinya pemupukan nitrogen yang berlebihan

  5. Jarak tanam padi terlalu rapat, sehingga menyebabkan tingginya kelembaban di sekitar tanaman

  6. Tanam tidak serempak dan penggunaan insektisida yang tidak akurat atau tidak sesuai anjuran

Cara Pengendalian Hama Wereng Coklat 

Ada beberapa pengendalian hama wereng coklat yang bisa dilakukan oleh sobat secara tepat, yaitu:

  • Cara Bercocok Tanam

Cara bercocok tanam untuk mengendalikan hama wereng coklat yang dianjurkan adalah tanam serempak pada suatu hamparan lahan, pergiliran tanaman serta sanitasi.

Di daerah yang kering, bertanam padi hanya bisa dilakukan di musim hujan, sehingga pergiliran tanaman bisa berjalan dengan sendirinya. 

Sementara untuk daerah yang basah, bertanam padi bisa dilakukan sepanjang tahun, sehingga pergiliran tanaman lebih sulit dilakukan. Sebab, para petani cenderung akan menanam padi secara terus menerus.

Oleh karena itu, dianjurkan pemberaan singkat (satu bulan) antara padi musim hujan dan padi musim kering, lalu diikuti oleh tanaman palawija yang berumur genjah.

Dari segi ekologi, cara bercocok tanaman ini dapat dilakukan dengan benar. Jika sesuai dengan kondisi sosial serta ekonomi setempat, maka akan mudah diterima oleh para petani dengan cepat. Cara ini juga hanya bisa berhasil jika diikuti oleh seluruh petani.

  • Penggunaan Varietas Tahan

Cara pengendalian wereng coklat menggunakan varietas tahan bisa disesuaikan dengan keberadaan biotipe wereng coklat yang ada di lapangan. 

Saat ini, biotipe wereng coklat yang berkembang didominasi oleh biotipe 3, lalu dibeberapa tempat sudah ada biotipe 4, sehingga memerlukan varietas unggul baru (VUB) yang memiliki ketahanan terhadap biotipe tersebut.

Jadi, sobat bisa mencari VUB yang tepat untuk mengatasi wereng coklat. VUB sudah dijual di beberapa toko pertanian, sobat cukup datang untuk membelinya.

  • Perangkap Lampu (Light Traps)

Biasanya, wereng coklat yang pertama kali datang ke pertanaman padi adalah wereng makroptera betina atau jantan imigran.

Sobat bisa memasang perangkap lampu sebagai alat untuk menentukan kapan datangnya wereng imigran tersebut. Alat ini bisa mengetahui keberadaan wereng coklat serta menangkap wereng dalam jumlah banyak.

Baca juga: walang sangit: hama tanaman padi yang berbahaya

Pasang lampu perangkap dengan ketinggian 150-250 cm dari permukaan tanah. Hasil tangkapan dengan lampu sebesar 100 watt bisa mencapai 400.000 ekor per malam. 

Jika sobat berhasil menangkap wereng coklat dengan cara ini, selanjutnya wereng coklat yang tertangkap harus segera dikubur. Lalu, keringkan tanaman padi sampai retak dan kendalikan wereng pada tanaman padi dengan insektisida berbahan aktif Pymetrozine dan dinotefuran.

  • Waktu Pesemaian Padi

Penetapan waktu pesemaian bisa ditentukan oleh kapan puncak wereng coklat tertangkap oleh lampu perangkap. Jika datangnya tidak tumpang tindih antar generasi, maka pesemaian dapat dilakukan pada 15 hari setelah puncak penangkapan wereng coklat tersebut.

Namun, bila datangnya wereng dari generasi yang tumpang tindih, maka akan terjadi bimodal (dua puncak). sehingga, pesemaian bisa dilakukan pada 15 hari setelah puncak wereng coklat yang ke-2.

Itulah informasi seputar hama wereng coklat yang selalu menyerang tanaman padi para petani. Pastikan sobat rajin melakukan pengamatan atau monitoring terhadap wereng yang berpotensi menyerang, sehingga pengendaliannya dapat dilakukan secara optimal.