Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menanam Cabai supaya Hasil Panen Melimpah


Cara Menanam cabai

Cara menanam cabai memang perlu sobat pelajari sebab dapat menjadi solusi ketika sewaktu-waktu cabai mengalami lonjakan harga yang tinggi, sobat bisa menanam cabai dengan cara yang sederhana juga dengan biaya yang minim.

Sobat bisa memanfaatkan kaleng bekas sebagai wadah media tanam atau bisa juga menanamnya secara langsung diareal tanah yang luas. Selain dapat memenuhi kebutuhan dapur, sobat bisa memperoleh penghasilan tambahan.

Tetapi jika sobat ingin menjadikan cabai sebagai usaha pokok tentu saja tidak ada salahnya, karena potensi pasarnya masih sangat luas sebab masyarakat indonesia sangat gemar dengan rasa pedas, setiap masakan terasa janggal di lidah bila tidak memiliki sensasi pedas.

Namun, sensasi pedas hanya bisa dihasilkan jika tanaman cabai tumbuh dengan sempurna. Hal tersebut hanya akan terwujud apabila segala elemen yang dibutuhkan terpenuhi agar tanaman cabai dapat tumbuh dengan baik.

Cara menanam cabai dengan Cara Mudah

Cabai membutuhkan waktu mulai dari 2 sampai 3 bulan untuk bisa masuk kemasa panen. Dan selama waktu itu, yang harus sobat lakukan adalah mengusahakan kondisi yang terbaik dengan mengecek kondisi cabai agar tidak basah maupun berembun untuk waktu lama.

Itu hanya satu dari banyaknya aktivitas yang harus dilewatkan. Perlu juga diketahui kalau cabai itu bisa menularkan penyakitnya dari satu buah ke yang lain. Agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal, maka sobat bisa mencoba untuk mempraktikkan cara menanam cabai berikut:

1. Survey dan Tentukan Lokasi

Langkah pertama adalah tahap penentuan lokasi budidaya cabai. Cabai adalah jenis tanaman dataran tinggi sehingga akan lebih baik jika ditanam di ketinggian 300 meter dari permukaan laut dengan suhu 24-27 derajat celcius dengan kadar pH tanah diantara 5 sampai 7.

Kondisi itu memungkinkan matahari untuk mengirimkan cahaya dan sinar yang dibutuhkan cabai. cabai juga tidak menghendaki, kelembaban tanah yang terlalu tinggi, karena semakin tinggi akan membuat kadar pH dalam tanah menjadi berkurang.

2. Membuat Media Tanam

Lokasi sudah ditemukan, selanjutnya adalah siapkan media tanam di lokasi yang sudah di survey sebelumnya. Bersihkan gulma lalu cangkul/bajak tanah di kedalaman sekitar 25 cm.

Jika pH kurang dari 5, maka perlu ditambahkan dolomite sebanyak 2 ton/Ha kemudian berikan pupuk kandang dengan cara ditabur sepanjang permukaan tanah sebanyak 5 ton/ha.

Setelah itu buatlah bedengan dengan tinggi 35 cm dengan lebar bedeng 120 cm dan jarak antar bedeng 60 cm sedangkan panjang bedengan bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Selanjutnya tambahkan pupuk dasar berupa Za 300 kg, Sp-36 300 kg dan NPK 200 kg. Semua pupuk dicampur merata dan taburkan 1 kg setiap satu meter persegi.

3. Pemilihan Benih cabai Berkualitas 

Benih cabai yang dipilih juga harus yang terbaik agar hasilnya juga bisa maksimal. Sobat bisa memperoleh benih dari tanaman sendiri asalkan  tanaman cabai tersebut produktivitasnya tinggi, sehat dan tidak sedang terserang hama penyakit.

Pastikan benih berasal dari buah yang telah masak penuh, selanjutnya buah cabai yang telah dipetik untuk dijadikan benih sobat blender terlebih dahulu setelah itu cuci bersih dengan air lalu tiriskan.

Setelah itu jemur hingga beberapa hari, jika benih sudah kering maka siap untuk disemaikan. Namun jika sobat ingin yang praktis beli saja benih kemasan yang ad di toko pertanian.

4. Persemaian

Setelah benih dipilih, maka cara menanam cabai selanjutnya adalah melakukan persemaian. siapkan tempat penyemaian terlebih dahulu bisa berupa tray, polibag atau nampan bekas.

Kemudian siapkan  media campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 3 : 1 yaitu 3 bagian tanah dan satu bagian kompos dan tambahkan 150 gram NPK dan SP-36 dan 75 gram karbofuran.

Media semai telah siap, langkah selanjutnya yaitu penyemaian benih cabai. Rendam benih terlebih dahulu dengan air hangat-hangat kuku sampai airnya dingin, lalu buang benih yang mengambang dan ambil benih yang tenggelam saja.

Hamparkan benih cabai diatas kertas koran bekas lalu lipat hingga bentuknya menjadi persegi simpan kedalam plastik selama 3 hari bila sudah berkecambah pindahkan ke media semai.

Baca juga: penyakit pada tanaman cabe dan cara mengatasinya dengan mudah

Setelah tumbuh tunas lakukan perawatan bibit dengan tetap mempertahankan kelembaban pada media semai dan lakukan penyemprotan pupuk cair agar benih tumbuh subur.

Biarkan selama kurang lebih 30 hari setelah semai hingga ada 5 sampai 6 helai daun sempurna untuk dapat pindahkan ke lokasi penanaman.

5. Penanaman

Sobat wajib melakukan penanaman pada sore hari. Tujuannya untuk mengurangi kelayuan bibit cabai yang baru dipindahkan akan lebih baik lagi bila satu hari sebelum penanaman cabai, lahan telah diairi lalu keringkan sehingga lahan tetap lembab.

Buatlah lubang tanam terlebih dahulu dengan kedalaman 10 cm sedangkan diameternya disesuaikan saja dengan media semai yang digunakan. Berikan jarak antar lubang tanam 50-60 cm dan jarak antar baris tanaman 60-70 cm.

Jarak ini berfungsi agar cabai mendapat cahaya matahari penuh dan mengurangi kelembaban disekitar tanaman sehingga perkembangan penyakit mudah ditekan serta jarak juga dapat mengurangi persaingan tanaman dalam menyerap unsur hara.

Masukan bibit cabai kelubang tanam yang telah dibuat, timbun dengan tanah halus  usahakan lubang tertutup penuh dengan tanah agar bibit cabai tidak mudah roboh karena perakarannya masih lemah.

Cara merawat cabai setelah tanam 


  • Penyiraman

Untuk dapat tumbuh dan berkembang cabai membutuhkan air untuk membantu melarutkan nutrisi yang telah diserap dan membantu dalam proses distribusi hasil fotosintesis keseluruh bagian tanaman.

Lakukanlah penyiraman sesuai dengan kebutuhan tanaman dan jangan berlebihan supaya akar tanaman tidak membusuk yang memicu berkembangnnya cendawan dan jamur.

  • Pemberian pupuk

Perlu diketahui bahwa pemupukan hanyalah pemberian tambahan nutrisi pada     tanaman, bila ada unsur makro maupun mikro yang dibutuhkan tanaman cabai yang jumlahnya belum mencukupi.

Bila kedua unsur tersebut telah mencukupi maka tidak perlu melakukan pemberian pupuk, untuk panduan cara pemupukan cabai baru tanam silahkan baca disini.

  • Pengendalian hama penyakit.

Pengendalian hama maupun penyakit dapat dilakukan dengan cara melakukan pemantauan terlebih dahulu untuk mengetahui jenis hama yang menyerang dan seberapa besar intensitas seranggannya sehingga mudah dalam menentukan cara pengendaliannya.

  • Panen

Setelah persemaian dan penanaman selesai, waktu 60-80 hari adalah waktu yang paling pas untuk petani mengambil hasil panen. Simpan cabai di tempat yang tidak lembab agar hasil panen cabai tidak gampang rusak terserang jamur.

Menanam cabai bukan satu pekerjaan yang sulit untuk di mulai. Dengan memiliki kesabaran dan ketelitian sejak dari memilih bibit sampai perawatan itu sudah menjadi satu langkah awal yang baik untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah.