Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peluang Usaha Hidroponik dan Tips Memulainya


Peluang Usaha Hidroponik
Peluang Usaha Hidroponik

Dewasa ini, bercocok tanam dengan cara hidroponik cukup mendapat perhatian,terutama bagi sebagian masyarakat perkotaan. Sobat bisa tetap menanam berbagai macam tanaman sekalipun di lahan sempit, tanpa mengotori tangan dengan tanah.

Tidak heran jika masyarakat mulai melirik hidroponik sebagai bisnis yang cukup menjanjikan. Apa saja peluang usaha hidroponik?

Sebelum mengulas prospek yang akan sobat dapat dapatkan dari bisnis hidroponik. Sebaiknya pahami terlebih dahulu pengertian, keuntungan bisnis hidroponik hingga tips bercocok tanam untuk pemula.

Peluang Usaha Hidroponik

Hidroponik merupakan bagian dari hortikultura dengan metode menanam tanpa tanah, dan menggunakan larutan nutrisi dalam air. Di Indonesia sendiri, cara bertanam hidroponik bukan hal baru. Terlebih lagi, lahan pertanian kini mulai berkurang jumlahnya.

Selain itu, model menanam hidroponik mempunyai banyak keunggulan dari pada bercocok tanam secara konvensional.

Berikut beberapa alasan penanaman hidroponik lebih unggul, antara lain :

  • Membutuhkan Lebih Sedikit Tanah

Pertanian hidroponik membutuhkan lebih sedikit lahan, artinya sobat telah menghemat biaya pengeluaran untuk membayar pajak. Selain itu, menanam secara hidroponik juga menjamin kebutuhan nutrisi tanaman terpenuhi.

  • Hemat Penggunaan Air

Tahukah sobat? Bahwa air untuk penanaman hidroponik dapat digunakan kembali. Sehingga, kebutuhan air pun menjadi lebih rendah.

  • Lebih Sedikit Terkontaminasi Oleh Hama Dan Penyakit

Karena media tanam adalah air, maka sobat dapat mengantisipasi tanaman dari hama yang notabene dapat menular melalui tanah. Selain itu, kebanyakan sistem bercocok tanam hidroponik adalah tertutup, sehingga sobat dapat mengontrol lingkungan di sekitar.

  • Tingkat Pertumbuhan Cenderung Lebih Baik dan Panen Berlimpah

Tanaman yang ditanam menggunakan media hidroponik lebih cepat tumbuh, karena sobat dapat mengontrol suhu, kelembaban, nutrisi dan cahaya.

  • Tidak Membutuhkan Insektisida dan Herbisida

Tidak menggunakan media tanah artinya hama, gulma dan penyakit tanaman sedikit berkurang. Sehingga, dapat meminimalisir penggunaan bahan kimia. 

Sobat bisa menghasilkan tanaman yang lebih organik. Terlebih lagi, meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat dari berbagai kalangan menjadikan sayuran organik semakin dicari.

Baca juga: 6 kelebihan dan kekurangan hidroponik sistem DFT 

Merujuk pada alasan di atas, dapat sobat ketahui bahwa ide dan peluang usaha dibidang ini memang cukup potensial bagi kaum milenial. 

Selain itu, hasil panen yang lebih organik dan sehat dapat sobat pasarkan di pasar modern, hingga tradisional dengan harga tinggi. Hidroponik menjadi praktik pertanian yang akan membantu memberikan kehidupan di masa depan nanti.

Analisis Bisnis Hidroponik

Tertarik untuk memulai bisnis di bidang ini? Berikut adalah contoh estimasi pengeluaran dan penghasilan sobat saat menanam selada dengan 100 lubang tanam.

1. Modal awal instalasi untuk 100 lubang tanam

Alat Instalasi

Perkiraan Harga

Paralon 3 inch / 5 buah dengan
jarak tanam 20 cm

Rp. 500.000

Tutup Paralon 10 Buah

Rp. 80.000

L paralon

Rp. 40.000

Paralon 1,5 inch untuk pembuangan

Rp. 40.000

Pompa Air dengan tekanan 2 Meter

Rp. 150.000

Paralon L1 inch

Rp. 30.000

Total

Rp. 840.000

 2. Biaya Pengeluaran Produksi / sekali panen

 Biaya Variabel / panen / 40 hari

Nutrisi AB mix 1 Liter untuk sekali panen

Rp. 30.000

Rockwool 112 titik tanam

Rp. 50.000

Benih

Rp. 25.000

 Biaya Oprasional /Bulan

Listrik 40 watt x 12 jam / hari

Rp. 21.124

Depresiasi

Rp. 11.458

Total Pengeluaran Oprasional / panen

Rp. 137.582

 

3. Penghasilan

Untuk mengetahui pendapatan dalam sekali panen, caranya dengan mengalikan berat per selada dan jumlah lubang tanam yang ada. 

Misalnya berat per selada adalah 100 gr, maka dikalikan saja dengan 100 lubang tanam. Alhasil, sobat mendapatkan 10 kg selada dalam satu kali waktu tanam.

Apabila harga selada di pasaran per kilogram adalah Rp. 30.000, maka pendapatan sobat mencapai Rp. 300.000/ panen.

Keuntungan bersih adalah biaya pendapatan dikurangi dengan total biaya operasional. Maka, keuntungan sobat sekitar Rp. 162.418/ panen, dan dalam setahun bisa menanam sebanyak 9 siklus.

Perhitungan di atas, merupakan perkiraan untuk skala rumah tangga.  Apabila sobat tertarik mengembangkan ke skala yang industri, maka biaya modal dan pengeluaran pun akan lebih tinggi pula.

Berapa Banyak Keuntungan Yang Diperoleh Dari Usaha Hidroponik?

Tidak menampik, modal awal yang harus sobat keluarkan saat memulai bisnis hidroponik memang cukup besar. Mulai dari kebutuhan bibit tanaman, media hingga berbagai perlengkapan serta perawatan lainnya.

Namun, harga jual hasil panen tanaman hidroponik pun cukup sebanding. Pendeknya, lahan pertanian hidroponik akan memberikan keuntungan yang lebih besar dari biaya modal yang sobat keluarkan. Sehingga, dalam waktu sebentar saja modal pun dapat kembali.

Berikut contoh perbandingan daftar harga tanaman dari hasil hidroponik dengan
pertanian tradisional :

  • Sayur pakcoy hidroponik yang bebas pestisida dijual dengan harga Rp. 22.000 sampai Rp. 33.000 per ikat/ pack. Sedangkan pakcoy biasa hanya Rp. 7.500/ikat

  • Harga selada romaine per kilo mencapai Rp. 43.200, sementara konvensional hanya Rp. 39.900/ kilo

  • Sayur caisim hidroponik 500 gr harganya Rp. 10.000, sebaliknya caisim biasanya hanya Rp.6.000/ 500 gram

Dari perbandingan di atas, dapat sobat lihat bahwa selisih harga tanaman hidroponik dan konvensional cukup lumayan, bukan?. Oleh karena itu, tidak heran jika omzet yang akan sobat peroleh pun bisa mencapai jutaan rupiah.

Target Pasar Hasil Panen Hidroponik

Kenapa dan siapa target pasar yang cocok untuk bisnis hidroponik? Sobat tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut. Karena, peluang usaha ini mempunyai market yang cukup luas.

Dan lagi, masyarakat Indonesia mulai sadar akan pentingnya kesehatan. Sobat bisa memasarkan hasil panen ke supermarket, hotel, restoran, cafe hingga pasar online.

Tips Berbisnis Hidroponik Untuk Pemula

Berikut beberapa tips yang bisa sobat cermati sebelum memulai bisnis hidroponik,
yakni:
 

1. Menentukan Tanaman Yang Tepat

Sebelum memulai usaha hidroponik, sobat perlu memastikan jenis tanaman yang tepat, termasuk menganalisa permintaan pasar serta ketahanan terhadap cuaca. 

Tidak hanya sayuran hijau saja yang bisa sobat tanam, cabai dan tomat pun dapat sobat tanam menggunakan media hidroponik. 

2. Membuat Perencanaan Bisnis

Lakukan analisa estimasi biaya yang perlu sobat  keluarkan sebelum memulai bisnis ini. Cari tahu mengenai sistem tanam, nutrisi yang baik dan aspek lainnya 

3. Legalisasi Izin Usaha

Sebagai pebisnis, maka hal utama yang perlu sobat lakukan adalah mengurus izin usaha. Dengan demikian, sobat akan mempunyai hak paten dan merek dagang untuk hasil panen hidroponik nanti. Tentu saja akan meningkatkan kredibilitas sobat. 

4. Digitalisasi Usaha

Seiring dengan perkembangan teknologi, maka mulailah dengan menjalankan bisnis secara online. Sobat bisa memanfaatkan digital marketing, hingga menambah wawasan mengenai hidroponik. 

5. Melakukan Riset Kompetitor

Untuk mengoptimalkan bisnis yang sedang dijalankan, sobat bisa melakukan riset kompetitor.

Demikianlah ulasan tentang peluang usaha hidroponik, beserta estimasi yang harus dikeluarkan untuk instalasi dan operasional. Semoga bermanfaat bagi sobat yang ingin memulai bisnis di bidang ini. Selamat mencoba !