Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Budidaya Ikan Nila yang Tepat Agar Untung Besar

Budidaya ikan nila
Budidaya Ikan Nila (Foto : Pinterest)

Budidaya ikan nila menjadi salah satu jenis budidaya yang diminati banyak masyarakat Indonesia. Sebab, ikan nila termasuk ikan yang enak untuk dikonsumsi, sehingga permintaannya selalu banyak.

Bagi sobat yang tertarik untuk mencoba budidaya ikan nila, maka bisa cek cara-caranya di bawah ini.

7 Cara Budidaya Ikan Nila yang Tepat

Berikut beberapa cara budidaya ikan nila yang bisa sobat ikuti, yaitu:

1. Pemilihan Bibit Ikan Nila

Pemilihan bibit yang sesuai untuk budidaya ikan nila sangatlah penting. Biasanya, bibit yang digunakan adalah ikan nila jantan atau monosex karena memiliki pertumbuhan 40% lebih cepat daripada bibit betina. 

Adapun ciri bibit ikan nila yang memiliki kualitas tinggi, yaitu:

  • Pilih bibit ikan nila berwarna belang dengan ukuran kurang lebih 12 cm

  • Pastikan warna bibit semuanya sama dan memiliki berat sekitar 30 gram

  • Pilih bibit yang terlihat lincah dan tidak memiliki tampilan fisik cacat.

2. Pemilihan Tanah untuk Budidaya Ikan Nila

Cara budidaya ikan nila berikutnya sobat harus memperhatikan jenis tanah yang akan digunakan sebagai kolam. 

Biasanya, jenis tanah liat atau lempung paling cocok untuk digunakan sebagai kolam ikan nila. Karakteristik tanahnya yang tidak berporus, mampu menahan massa air dengan cukup baik. Selain itu, tanah liat atau lempung dapat dimanfaatkan pula sebagai dinding kolam. 

Kemiringan tanah juga berperan penting dalam kelancaran budidaya supaya proses pengairan dapat lebih mudah dengan bantuan gravitasi. Kemiringan tanah yang optimal untuk kolam ikan nila adalah sekitar 3-5%.

3. Kualitas Sumber Air

Kualitas sumber air juga mesti sobat perhatikan dengan benar agar bisa panen dengan kualitas ikan nila unggulan. 

Pastikan air tidak tercemar oleh zat kimia beracun dan berwarna hijau atau kecoklatan.
Sumber air yang bagus memiliki kandungan plankton, yaitu sejenis pakan alami untuk ikan nila. 

Sobat dapat memastikan kecerahan air terjaga dengan menggunakan secchi disk. Biasanya, angka kecerahan kolam yang ideal ada pada kisaran 20-30 cm. Lalu untuk pH air netral yang optimal ada di kisaran 6,5-8,6 dengan suhu antara 25-30 derajat.

4. Persiapan Kolam Ikan Nila

Kolam untuk budidaya ikan nila yang sudah dibuat sebaiknya tidak boleh langsung sobat gunakan. Pengisian air kolom lebih baik dilakukan secara bertahap agar termineralisasi dengan tepat.

Baca juga: Cara budidaya ikan lele yang tepat bagi pemula

Media perairan yang sehat serta siap digunakan akan terlihat dengan adanya jentik serangga, cacing maupun anak seafood di dasar kolam. 

Untuk lebih jelasnya mengenai persiapan kolam ikan nila, sobat bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Dua minggu sebelum digunakan, pastikan untuk mengeringkan dan menjemur dasar kolam selama beberapa hari
  • Bersihkan, lalu cangkul dan ratakan dengan tanah dasar kolam
  • Selanjutnya, perbaiki pH tanah dasar kolam dengan melakukan pemberian pupuk.
Adapun takaran pupuknya adalah kapur tohor (CaO) sebanyak 100-300 kg/ha atau kapur pertanian sebanyak 500-1000 kg/ha untuk pH 6.
  • Kemudian, berikan pupuk kandang (organik) sekitar 1-2 ton/ha dengan cara ditabur, lalu aduk untuk memperbaiki kesuburuan tanah.
  • Isi kolam dengan air setinggi 5-10 cm, kemudian biarkan selama 2-3 hari. Kalau sudah mencapai 2-3 hari, tambahkan air sampai ketinggian 75-100 cm.
  • Jika sudah muncul fitoplankton di air yang berwarna kuning kehijauan, maka kolam sudah siap untuk digunakan.

5. Penebaran Bibit Ikan Nila

Meskipun ikan nila termasuk ke dalam golongan jenis ikan yang mudah beradaptasi dan daya tahan kuat, tetapi sobat harus tetap melakukan penebaran bibit dengan tepat.

Berikut cara penebaran bibit ikan nila yang bisa sobat ikuti, diantaranya:

  • Siapkan ember berisi air sebanyak setengah ember.

  • Masukkan bibit ikan nila ke dalam ember, lalu diamkan kurang lebih selama 10 menit.

  • Tambahkan air ke dalam ember lagi secara perlahan sampai penuh, kemudian diamkan selama kurang lebih 5 menit. Proses ini dilakukan agar ikan nila bisa beradaptasi dan tidak mudah stres.

  • Terakhir, sebarkan bibit ikan nila ke dalam kolam secara perlahan-lahan.

6. Pemeliharaan Ikan Nila

Berikan pakan yang memiliki kandungan lemak, karbohidrat, vitamin, protein serta mineral yang cukup. Pakan ini bisa diberikan secara teratur, sebanyak 2-3 kali sehari.

Jika sobat ingin memberikan pakan berupa pelet, maka pastikan bahwa pelet yang diberikan memiliki kualitas tinggi.

Pemberian pelet dengan kualitas tinggi dapat membuat ikan nila memiliki berat hingga 500 gram. Umumnya,  berat tersebut bisa dicapai dalam kurun waktu sekitar 3-6 bulan.

Selain itu, sobat juga harus menjaga kualitas air kolam secara berkala. Sobat dapat melakukan pengujian parameter tertentu, misalnya kadar oksigen. Jika kualitas air menurun, cepat perbaiki dengan cara meningkatkan sirkulasi airnya.

Apabila kadar asam sulfat serta amonia dalam air tidak seimbang, maka akan timbul bau busuk pada kolam. Sehingga, sobat harus mengganti 1/3 air kolam dengan yang baru.

7. Panen Ikan Nila

Umumnya, ikan nila yang paling banyak dicari adalah memiliki berat sekitar 300-500 gram per ekor. Dengan penebaran benih ukuran 10-20 gram per ekor, maka Anda akan membutuhkan waktu sekitar 4-6 bulan untuk panen ikan nila.

Bagaimana Proses Pemasaran Ikan Nila?

Untuk proses pemasaran, pastikan sobat mencuci bersih ikan nila dan dikemas dengan higienis. Untuk wadah pengangkutnya harus tertutup dan bersih. Apabila akan melakukan pengiriman jarak dekat, sobat bisa menggunakan plastik beroksigen, sementara pengiriman jauh dapat menggunakan kotak fiberglass dengan kapasitas maksimal 50 kg.

Itulah informasi seputar budidaya ikan nila yang bisa sobat ketahui. Proses budidaya ini bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk para pemula.