cara mengendalikan hama wereng hijau pada tanaman padi
![]() |
wereng hijau |
Wereng hijau (Nephotettix virescens) merupakan hama yang signifikan pada tanaman padi dan dapat menyebabkan penyakit tungro. Hama ini menghisap cairan dari daun, yang mengakibatkan perubahan warna daun menjadi kuning hingga kuning oranye, penurunan jumlah anakan, serta menghambat pertumbuhan tanaman.
Siklus Hidup Wereng Hijau:
Siklus hidup wereng hijau berlangsung antara 3 hingga 4 minggu, dimulai dari fase telur yang berlangsung selama 7 hingga 10 hari, diikuti oleh fase nimfa selama 8 hingga 17 hari, dan terakhir fase imago yang berlangsung antara 18 hingga 28 hari. Pada tahap nimfa dan imago, wereng hijau aktif menghisap cairan dari batang tanaman padi.
1. Telur:
- Berwarna putih kekuningan, berbentuk lonjong, dan biasanya tersusun seperti sisir pisang pada pelepah daun.
2. Nimfa:
Telur wereng akan menetas dalam waktu 7-10 hari, menghasilkan nimfa yang merupakan tahap awal dari perkembangan wereng. Nimfa akan hidup sekitar 12 sampai 15 hari sebelum menjadi wereng hijau dewasa.
Pada fase awal, nimfa memiliki warna putih kekuningan yang kemudian bertransisi menjadi hijau kekuningan hingga hijau cerah. Selama cuaca panas, nimfa biasanya bersembunyi di bagian bawah tanaman untuk menghindari panas yang berlebihan.3. Imago (Dewasa):
Wereng dewasa memiliki warna hijau dengan sedikit bercak hitam pada sayapnya. Hama ini aktif di malam hari dan menyukai cahaya
Faktor Peningkatan Populasi Wereng Hijau:
Musim hujan yang mendukung pertumbuhan,
Pola tanam yang tidak serentak,
Budidaya padi yang dilakukan secara terus menerus tanpa rotasi tanaman,
Penggunaan pupuk nitrogen yang berlebihan.
Dampak Serangan Wereng Hijau:
Serangan wereng hijau dapat menyebabkan berbagai masalah serius pada tanaman padi, antara lain:
Penyebaran penyakit tungro yang dapat mengakibatkan daun padi berubah warna menjadi kuning hingga kuning oranye.
Penurunan jumlah anakan padi, yang berpengaruh pada hasil panen.
Pertumbuhan tanaman padi yang terhambat, sehingga tanaman menjadi kerdil.
Dalam kasus serangan yang parah, dapat mengakibatkan gagal panen.
Cara Mengendaliakan Wereng Hijau:
1. Pengendalian Terpadu:
- Menggabungkan berbagai metode pengendalian untuk mencapai hasil yang optimal.
2. Metode Mekanis/Fisik:
Memperluas jarak tanam dapat dilakukan dengan menerapkan sistem jajar legowo
Melakukan penanaman padi secara serentak.
Menggenangi persemaian untuk mengurangi serangan hama.
Menanam tanaman refugia, seperti bunga kenikir, bunga matahari, atau jengger ayam, untuk menarik predator alami hama.
3. Metode Kimia:
Menggunakan insektisida yang tepat sesuai dengan anjuran yang ada.
Lakukan penyemprotan insektisida yang mengandung bahan aktif karbofuran (insektisida kontak) atau imadikloprid (insektisida sistemik) dengan interval 1-2 hari sekali.
Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada sore hari, sekitar pukul 15.00 hingga menjelang pukul 17.00, saat wereng atau hama telah berada di pangkal batang padi.
baca juga: mengenal hama wereng coklat dan cara pengendaliannya
Memperhatikan dosis dan interval penyemprotan untuk efektivitas yang maksimal
Hindari menggunakan insektisida yang bisa memicu terjadinya kekebalan pada hama.
4. Metode Hayati:
- Manfaatkan agen hayati seperti jamur entomopatogen atau bakteri yang efektif dalam mengendalikan populasi wereng hijau.
5. Varietas Tahan:
- Gunakanlah varietas padi yang memiliki tingkat ketahanan tinggi terhadap penyakit tungro yang ditularkan oleh serangan hama wereng hijau.
Penting:
Lakukan pengamatan secara rutin untuk mendeteksi serangan wereng hijau sejak dini.
Konsultasikan dengan petugas pertanian setempat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai metode pengendalian wereng hijau yang sesuai dengan kondisi lahan Anda