Cara mengatasi virus tungro pada tanaman padi
![]() |
Tungro adalah suatu penyakit yang diakibatkan oleh infeksi bersamaan dari dua jenis virus yang berbeda, yaitu Rice Tungro Spherical Virus (RTSV) dan Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV). Penyakit ini dapat ditularkan melalui berbagai jenis serangga, tetapi spesies wereng hijau dikenal sebagai yang paling cepat dalam proses penularan dan penyebarannya
Penyebab Virus Tungro pada padi
Penyebaran tungro sangat bergantung pada populasi wereng hijau; semakin besar dan padat populasi wereng hijau, semakin luas pula penyebaran penyakit ini. Oleh karena itu, ada keterkaitan yang erat antara penyakit tungro dan keberadaan wereng hijau. Untuk mengatasi masalah ini, langkah yang perlu diambil adalah mengendalikan populasi wereng hijau
Penyebaran penyakit tungro yang cepat tidak hanya dipengaruhi oleh kepadatan populasi wereng hijau. Selain itu, penyakit ini dapat semakin parah akibat adanya inokulum tungro atau faktor lain, seperti keberadaan tanaman padi yang terinfeksi, gulma, atau tanaman lain yang berada di sekitarnya.
Perilaku petani juga berperan penting, seperti pemilihan bibit padi yang kurang berkualitas, penanaman yang tidak serempak, dan pengaruh cuaca, terutama selama musim hujan yang meningkatkan kelembaban.
Jika tidak ada tindakan pencegahan yang segera diambil, serangan wereng hijau dapat semakin merusak tanaman padi. Populasi wereng hijau mengalami peningkatan yang signifikan saat tanaman padi berada pada fase anakan maksimum atau pembungaan.
Dalam kondisi ini, jumlah wereng hijau dapat meningkat dengan cepat dan berpotensi menginfeksi virus tungro secara lebih agresif. Puncak kepadatan populasi wereng hijau umumnya terjadi pada fase pertumbuhan tanaman padi, sekitar 8 minggu setelah penanaman bibit.
Baca juga: mengenal hama wereng coklat dan cara pengendaliannya
Oleh karena itu, penting bagi petani untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera mengambil langkah-langkah antisipatif agar tanaman padi mereka terhindar dari kerusakan yang disebabkan oleh serangan tungro..
Gejala yang muncul pada tanaman padi yang terinfeksi penyakit tungro meliputi:
Perubahan warna pada daun muda yang bertransformasi menjadi kuning hingga jingga.
Daun-daun tersebut terlihat melintir
Tanaman padi dapat mengalami fenomena kerdil, yang ditandai dengan jarak antar buku atau ruas batang yang menjadi lebih pendek
Jumlah anakan atau tanaman muda mengalami penurunan yang signifikan sebab lebih rentan terhadap infeksi virus tungro
Jika dibiarkan, gabah akan mengalami perubahan bentuk dan penurunan kuantitas yang signifikan.
Tungro merupakan virus yang dapat menginfeksi tanaman padi pada berbagai tahap pertumbuhannya, mulai dari fase persemaian hingga tanaman berusia 90 hari setelah penanaman.
Petani dapat mengidentifikasi apakah tanaman padi mereka terinfeksi virus tungro dengan cara memeriksa tanaman pada usia 14 hari setelah tanam
baca juga: Cara mengendalikan hama wereng hijau pada tanaman padi
Jika dalam pengamatan ditemukan 5 rumpun yang menunjukkan gejala serangan tungro dari total sekitar 10.000 rumpun, hal ini mengindikasikan adanya kemungkinan infeksi. Alternatifnya, jika pada usia 21 hari setelah tanam ditemukan 1 rumpun yang menunjukkan gejala sakit tungro dari sekitar 1.000 tanaman, ini juga menandakan adanya infeksi.
Untuk mencegah penyebaran virus ini, sangat disarankan agar semua rumpun yang terinfeksi segera dicabut, dipisahkan dari tanaman lainnya, dan dimusnahkan. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus ke kelompok tanaman padi yang masih sehat.
Cara mengendalikan populasi wereng hijau
Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengendalikan populasi wereng hijau dan mencegah penyebaran virus tungro.. Berikut ini adalah langkah-langkah yang disarankan:
Melaksanakan penanaman padi secara serentak di area yang luas, dengan minimal luas lahan sebesar 25 hektar
Mengatur waktu tanam padi dengan optimal. Pada saat terjadi puncak kepadatan populasi wereng hijau, penting untuk memastikan bahwa tanaman padi telah berumur lebih dari 45 hari setelah penanaman. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut, tanaman padi memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap penyakit tungro
Memilih varietas padi yang berkualitas baik, sehingga lebih tahan terhadap serangan wereng hijau dan virus tungro
Lakukan pemupukan secara seimbang dengan mengikuti dosis yang direkomendasikan oleh dinas pertanian setempat
Kendalikan virus tungro dan tangani lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi sumber penyebarannya, seperti singgang, gulma, dan bibit tanaman yang terinfeksi penyakit
Menggunakan insektisida pada fase sebelum penyemaian dengan dosis yang aman dan sesuai rekomendasi
Melakukan pengamatan secara mendalam terhadap tanaman padi dengan dukungan dari petugas pengamat hama dan penyakit, yang memiliki peran penting dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman (PHP-POPT).
Mengadakan sosialisasi dan pembelajaran bagi para petani secara umum melalui kegiatan sekolah lapang pengendalian hama terpadu (SLPHT)