Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Efektif Mengendalikan Penyakit Busuk pada Buah Tanaman Cokelat

Penyakit busuk buah pada tanaman cokelat
Foto: pexels

Tanaman Kakao yang dikenal dalam bahasa ilmiah Theobroma cacao L., merupakan salah satu komoditas strategis disemua negara didunia sebab memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Kakao adalah bahan baku utama untuk produk cokelat dan dapat berbuah sepanjang tahun

Pengendalian Penyakit Busuk pada Buah Kakao

Indonesia menduduki posisi ketiga sebagai penghasil kakao terbesar di dunia, menyuplai sekitar 13% dari kebutuhan global. Kondisi geografis Indonesia yang mendukung pertumbuhan tanaman kakao menjadikannya sangat cocok untuk dibudidayakan di negara kita. 

Oleh karena itu, tanaman kakao banyak ditemukan tidak hanya di perkebunan, tetapi juga di pekarangan rumah. Bagi para petani yang ingin menanam tanaman kakao, penting untuk mengetahui berbagai penyakit yang dapat menyerang tanamannya beserta cara penanggulangannya. 

Salah satu penyakit yang paling merugikan adalah penyakit busuk pada buah kakao, yang dapat menyebabkan kerugian hingga 85%. Penyakit ini lebih berbahaya dibandingkan dengan penyakit jamur akar, VSD, atau kanker batang

Karena dampaknya yang signifikan terhadap hasil panen, petani perlu memahami cara pengendalian penyakit busuk ini agar dapat meminimalkan kerugian. Penyakit busuk ini juga sangat mudah menular ke buah kakao yang sehat.

Gejala Serangan Busuk pada Buah Kakao

Penyakit ini menyerang buah kakao mulai dari fase pentil hingga siap dipetik, disebabkan oleh infeksi dari Phytophthora palmivora. Pada awal Gejala serangan infeksi muncul hanya berupa bercak cokelat pada bagian ujung atau pangkal buah 

Baca juga: tehnik sambung samping tanaman kakao solusi brilian bagi petani

Seiring waktu, bercak tersebut akan menyebar ke seluruh permukaan kulit buah. Saat musim hujan tiba, miselium dan spora jamur berwarna putih akan muncul dan menyebar ke buah kakao yang masih sehat.

Penyebaran dan Penularan Penyakit Busuk pada Buah Kakao

Penyakit kakao ini sering menjangkiti perkebunan di Indonesia. Penyebarannya dapat terjadi dengan cepat melalui angin, bahkan dapat menyebar ke negara penghasil kakao lainnya seperti Malaysia, Pantai Gading, dan Sri Lanka. 

Selain angin, penyakit ini juga dapat ditularkan oleh hewan seperti semut dan bekicot yang berada di sekitar tanaman kakao yang terinfeksi, serta melalui kontak langsung antara buah sehat dan yang terinfeksi

Baca juga: pemangkasan tanaman Kakao yang tepat untuk meningkatkan produksi

Penyebaran penyakit ini akan semakin cepat terjadi di lahan yang memiliki kelembaban tinggi dan jarang dibersihkan atau dipangkas, terutama saat musim hujan.

Cara Pengendalian Penyakit Busuk pada Buah Kakao

  1. Pemilihan Klon Unggul: Gunakan klon kakao yang tahan terhadap serangan penyakit busuk buah seperti mcc02, bb01, Sulawesi satu dan Sulawesi dua
  2. Penanaman yang Tepat: Tanam kakao dengan jarak yang cukup agar sinar matahari dapat masuk dan area sekitar pohon tidak terlalu lembab, karena jamur penyebab penyakit busuk berkembang pesat dalam kondisi lembab
  3. Pemangkasan Rutin: Lakukan pemangkasan cabang-cabang tanaman kakao yang saling menindih dan pohon pelindung secara berkala untuk menjaga kelembaban di area tanaman
  4. Sanitasi: Lakukan pembersihan pada buah kakao yang terinfeksi busuk agar tidak menular ke buah yang sehat dengan cara mengubur atau membakar buah yang sakit
  5. Penyemprotan Preventif: lakukan penyemprotan agen hayati seperti Trichoderma pada buah yang sehat dengan dosis 200 gram per hektar sebagai langkah pencegahanpencegahan
  6. Penggunaan Fungisida: Jika serangan tinggi sebaiknya lakukan penyemprotan dengan fungisida kontak yang mengandung bahan aktif tembaga dengan konsentrasi 0,3%.

Baca juga: apa itu Trichoderma? Cek manfaat dan cara penggunaannya

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kerugian akibat penyakit busuk pada buah kakao dapat diminimalkan, sehingga hasil panen tetap optimal