Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

penyakit pada tanaman nilam dan cara mengatasinya

Ada banyak sekali penyakit pada tanaman nilam yang perlu diwaspadai. Beberapa penyakit tanaman yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman nilam. Bahkan, kualitas minyak yang diproduksi juga akan berkurang secara kualitas.

Seperti yang sudah diketahui, nilam merupakan tanaman yang dibudidayakan demi diambil minyaknya. Nilam juga menghasilkan minyak atsiri serta minyak nilam. Minyak nilam kemudian dipakai untuk industri parfum hingga kosmetik.

Namun, setiap tanaman pasti memiliki hama dan penyakit alaminya. Meskipun begitu, setiap petani harus mampu memahami setiap gejala dari penyakit tersebut. Berikut beberapa penyakit yang umum menyerang tanaman nilam.

Sebenarnya, ada banyak sekali penyakit yang bisa menyerang tanaman ini. Oleh sebab itulah para petani perlu memahami setiap jenis penyakit pada tanaman nilam. Dengan begitu, para petani mampu menyelesaikan masalah tersebut.

penyakit pada tanaman nilam

1. Penyakit Layu Bakteri

Bakteri Ralstonia solanacearum adalah penyakit pada tanaman nilam yang menyebabkan layu secara ekstrem. Biasanya, hal ini terjadi saat bibit nilam sudah terkontaminasi bakteri tersebut sebelum ditanam.

Hal ini membuat banyak petani tidak menyadari gejala awal dari penyakit layu bakteri. Parahnya, jika sudah mencapai titik tertentu, tingkat kerugian bisa mencapai 95%. Artinya, petani tidak mendapatkan hasil sama sekali.

Namun, penyakit pada tanaman nilam ini bisa dikenali melalui beberapa tanda. Salah satunya adalah Ketika daun layu bagian pucuknya dan kemudian mulai menyebar ke daun bagian bawah. Jika sudah demikian, patut mewaspadainya.

Gejala layu bakteri yang sudah mencapai lebih dari 50% akan membuat nilam lebih mudah mati. Bahkan, kematian akan berlangsung sangat cepat. Penyakit daun ini akan menyebabkan kematian 7 hari sejak kenaikan intensitas.

Untuk mencegah adanya layu bakteri, Anda bisa melakukan sanitasi serta eradikasi. Selain itu, Anda juga perlu melakukan pergiliran tanaman. Dengan begitu, tanaman dapat lebih tahan terhadap bakteri Ralstonia solanacearum.

Cara mengatasi layu bakteri yaitu dengan fungisida perlu dilakukan jika intensitas serangan terus meningkat, adapun bahan aktif fungisida yang dapat digunakan dalam pengendalian penyakit layu yaitu Streptomisin sulfat ,Oksitetrasiklin, Dazomet, Kasugamisin hidroklorida,tembaga oksiklorida, Streptomisin sulfat, Streptomisin dan Asam oksolinik.

2. Penyakit Budok

Budok atau hoprosep disebabkan oleh virus. Gejalanya juga cukup beragam mulai dari pembengkakan batang hingga adanya benjolan sampai akar. Gejalanya juga terlihat pada daun dengan mulai mengkriting.

Biasanya, penyakit pada tanaman nilam ini sering terjadi setelah musim panas dan penyebabnya adalah pemangkasan yang tidak sesuai. Memang, budok tidak membuat tanaman nilam mengalami kerusakan parah seperti penyakit layu bakteri.

Namun, gejala penyakit pada tanaman ini mampu membuat mutu tanaman jadi menurun drastis. Produksi minyak juga merosot dengan tajam. Meskipun dapat dipanen, tapi hasilnya juga tidak akan menutupi biaya penanaman.

Karena budok terjadi akibat kesalahan pemangkasan, maka cara mengatasi penyakit pada tanaman ini juga cukup sederhana. Teknik budidaya seperti sanitasi kebun hingga pemberian pupuk kendang cukup efektif. Cara ini cukup efektif mencegah adanya budok.

Anda juga bisa mengkombinasikannya dengan pestisida. Namun, jangan terlalu sering memberikan pestisida pada tanaman. Hal tersebut justru akan membuat tanaman terlalu sering terkontaminasi cairan kimia.

3. Penyakit Karena Nematoda

Penyakit pada tanaman nilam yang terakhir disebabkan oleh nematoda meloidogyne spp. Penyakit tanaman nilam ini pertama kali menyerang bagian akar tanaman. Hal tersebut membuat terjadinya pembengkakan pada akar tanaman nilam dan kekurangan zat hara serta suplai lainnya.

Pada tingkat yang lebih lanjut, stomata pada daun akan mengecil. Hal tersebut membuat proses fotosintesis juga berjalan lebih lambat. Pada akhirnya, daun akan berubah warna karena tidak mampu memproduksi klorofil.

Biasanya, ada dua jenis nematoda yang kerap menyerang. Pertama adalah Meloidogyyne incognita dan kedua adalah Pratylenchus branchyurus. 

Keduanya memberikan gejala yang hampir sama pada daun.Tanaman yang menjadi inang dari penyakit ini yaitu kentang, tomat, wortel dan terung

Namun, bukan berarti nemotoda tidak dapat ditangani. Justru cara penanganannya sebenarnya cukup sederhana mulai teknik budidaya hingga kimiawi. 

Untuk cara kimiawi anda bisa mengaplikasikan fungisida berbahan aktif Dazomet,Karbosulfan dan Natrium metam. Anda juga perlu menggunakan varietas yang toleran terhadap bakteri tersebut.

Apapun jenis penyakit pada tanaman, sebenarnya cara penanganannya hampir sama. Pergiliran tanaman hingga penggunaan cairan kimia adalah beberapa cara efektif. Terutama untuk penyakit pada tanaman nilam yang membandel.