Penyakit pada Tanaman Pepaya dan Strategi Penanganannya
![]() |
Penyakit tanaman pepaya (Foto:Pexels) |
Penyakit tanaman pepaya yang terjadi akibat hujan pada pohon pepaya meliputi peningkatan kelembaban udara dan kandungan air dalam tanah. Kondisi ini mempercepat perkembangan patogen, seperti jamur, bakteri, dan virus. Kelembaban yang tinggi juga dapat mengganggu keseimbangan pupuk di dalam tanah, serta menyebabkan kerusakan fisik lainnya seperti batang yang pecah dan tanaman yang roboh.
Penyakit pada tanaman pepaya yang sering menyerang biasanya disebabkan oleh jamur, virus mosaik, rebah semai, busuk buah, leher akar, pangkal batang, dan nematoda. Setelah lahan ditanami pepaya, sebaiknya ditanami dengan tanaman lain sebelum kembali ditanami pepaya.
Langkah ini bertujuan untuk mencegah serangan nematoda, yang dapat menyebabkan daun tanaman menguning, layu, dan akhirnya mati.Salah satu penyakit yang dikenal sebagai mati bujang disebabkan oleh jamur Phytophthora parasitica, P. palmivora, dan Pythium aphanidermatum, yang menyerang buah dan batang pepaya.
Pencegahan dapat dilakukan melalui perawatan kebun yang baik, menjaga kebersihan, dan memastikan drainase yang baik. Selain itu, penyakit busuk akar yang disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita juga dapat dicegah dengan drainase yang memadai.
Pengendalian penyakit jamur ini dapat dilakukan dengan menyemprotkan fungisida seperti Dithane M 45, Antracol, Cupravit, Difolatan, Trimiltox, dan Zincofer dengan konsentrasi 0,2-0,3%. Penyakit keriting daun juga merupakan masalah serius dalam budidaya pepaya.
Jenis-Jenis penyakit pada tanaman pepaya
Gejala serangan penyakit pada tanaman pepaya ditandai dengan keritingnya daun, meskipun tanaman tetap terlihat sehat. Jika terinfeksi, sebaiknya tanaman segera dicabut dan dibakar. Pengendalian penyakit ini secara kimiawi masih sangat menantang.
Jenis-jenis penyakit lain yang dapat menyerang tanaman pepaya, terutama dalam kondisi lembab dan suhu dingin malam hari, termasuk bercak buah Colletotrichum gloeosporioides dan busuk akar Phytophthora palmivora.
Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa jenis penyakit yang menyerang tanaman pepaya beserta metode pengendaliannya:
1. Layu Bakteri
Penyakit ini disebabkan oleh Bacterium papayae, yang menyebabkan daun tanaman layu mendadak tanpa gejala menguning. Buah muda akan tampak pucat dan getahnya encer. Pencegahan dapat dilakukan dengan memastikan drainase yang baik.
Baca juga: Budidaya pepaya california: panduan lengkap untuk hasil optimal
Gejala serangan meliputi layu pada daun muda atau tua, serta pembuluh pengangkutan yang berwarna coklat kehitaman pada batang yang terinfeksi. Pengendalian dapat dilakukan dengan memastikan area tanam selalu bersih dan kering, melakukan rotasi tanaman, serta merendam bibit dalam larutan streptomisin sulfat atau ksitetrasiklin sebelum penanaman.
2. Rebah Batang
Penyakit tanaman pepaya yang satu ini dapat menyerang tanaman pepaya dari tahap pembibitan hingga berbuah, disebabkan oleh cendawan. Gejala meliputi gagalnya kecambah muncul dan infeksi di pangkal batang yang berwarna coklat kehitaman. Pengendalian dapat dilakukan dengan menyemprotkan Previcur N dan larutan Previcur saat pemindahan tanaman.
3. Busuk Pangkal Batang
Serangan penyakit ini meningkat pada musim hujan, menyebabkan pangkal batang membusuk dan tanaman layu. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat menular ke tanaman lain. Pengendalian meliputi pemotongan bagian yang terinfeksi dan penyemprotan dengan fungisida seperti Mancozeb dan Previcur N.
Baca Juga: Ini dia 8 tips pemupukan pepaya california dijamin cepat berbuah
4. Antraknosa
Penyakit tanaman pepaya tersebut disebabkan oleh cendawan Colletotrichum capsici dan Gloeosporium piperatum, dan dapat menyebabkan kerusakan serius pada buah. Gejala meliputi bercak berair pada permukaan buah yang berkembang cepat. Pengendalian dapat dilakukan melalui treatment benih, rotasi tanaman, aplikasi fungisida, serta pemanenan buah yang terinfeksi secara rutin.
Dengan memahami berbagai penyakit yang dapat menyerang tanaman pepaya dan menerapkan strategi pengendalian yang tepat, petani dapat meminimalkan kerugian dan meningkatkan hasil panen.