Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Penyakit Layu Bakteri Pada Tomat


Penyakit Layu Bakteri Pada Tomat

Penyakit layu bakteri pada tomat menjadi salah satu penyakit tanaman paling berbahaya dan menyebar luas di daerah tropika maupun sub tropika.

Di Indonesia sendiri, penyakit layu bakteri ini masih menjadi kendala utama pada bagian produksi beragam tanaman pertanian, seperti tomat, jahe, pisang, kacang tanah, cabai serta tembakau.

Pada musim penghujan, penyebaran penyakit layu bakteri akan semakin meningkat dan diperkirakan mampu membuat produksi tomat menjadi menurun antara 30% sampai 60%.

Melansir dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa penyakit layu bakteri sudah lama dikenal sebagai penyakit paling merugikan tanaman tomat sejak tahun 1901 di Indonesia.

Kerugian besar pun terjadi di daerah pantai barat Sumatera, bahkan penanaman tomat di Jawa Barat mulai terhenti setelah tahun 1924.  

Setelah itu, penyakit layu tomat pun mulai dilaporkan terjadi di beberapa pulau yang ada di Indonesia.

Penyebab Layu Bakteri pada Tomat

Layu bakteri pada tanaman tomat disebabkan oleh patogen Ralstonia solanacearum. Patogen ini akan menganggu pengangkutan air serta zat makanan dengan cara merusak sel tanaman itu sendiri.

Enzim yang berperan pada proses ini merupakan enzim selulase serta pektinase. Kedua enzim itu mampu menghancurkan dinding sel tanaman tomat yang memiliki kandungan selulosa dan pektin.

Akibat serangan tersebut, akan terjadi penyimpangan fisiologis tanaman, yaitu terganggunya proses translokasi air serta nutrisi lainnya yang membuat tanaman menjadi layu lalu mati.

Perkembangan bakteri R. solanacearum pada tanaman tomat ini bisa disebabkan oleh air tanah, bibit yang terinfeksi, transplantasi, maupun kontaminasi dari pisau atau alat potong lainnya. 

Baca juga: bercak bakteri pada tomat lengkap dengan cara mengatasinya

Selain itu, beberapa kasus layu bakteri pada tanaman tomat disebabkan oleh serangga yang menjadi vektor penyebaran penyakit tersebut.

Bahkan, pengaruh lingkungan, seperti suhu, kelembaban udara dan air, hingga kelembaban tanah yang tinggi pun bisa meningkatkan perkembangan penyakit layu bakteri.

Bagian Tanaman Tomat yang Diserang Layu Bakteri

Bagian tanaman yang diserang oleh penyakit layu bakteri dapat sobat temukan pada bagian daun tanaman. Gejalanya terdapat pada daun yang masih muda di bagian ujung cabang pada siang hari.

Biasanya, sobat akan melihat satu atau setengah helai daun yang terlihat layu, kemudian pulih kembali saat suhu lebih dingin pada malam hari.

Namun, jika penyakit layu bakteri telah berkembang, maka seluruh daun tanaman akan layu dan menguning, lalu mati.

Apabila penyakit layu bakteri menyerang tanaman tomat dewasa, gejala awal yang terlihat adalah daun bagian atas akan terlihat layu saat cuaca panas, namun kembali pulih ketika malam maupun dini hari.

Daun yang layu akan mempertahankan warna hijaunya ketika penyakit mulai berkembang. Namun, ketika cuaca panas lembab yang menguntungkan bagi layu bakteri, maka daun akan layu total dan menyebabkan tanaman tomat menjadi mati.

Jaringan pembuluh darah yang terletak pada batang bagian bawah tanaman layu biasanya akan menunjukkan perubahan warna menjadi cokelat.

Ciri-ciri Serangan Layu Bakteri pada Tomat

Adapun ciri-ciri dari serangan penyakit layu bakteri pada tanaman tomat adalah sebagai berikut:

  • Tanaman tomat terlihat seperti kekurangan air

  • Daun muda yang terdapat pada pucuk tanaman menjadi layu

  • Daun-daun tua atau daun-daun yang berada di bagian bawah mulai menguning

  • Sistem pembuluh pada tanaman tomat berubah menjadi cokelat

  • Bagian batang akan terus tumbuh tinggi dan terlihat kurus

Mayoritas tanaman tomat yang sudah terinfeksi layu bakteri akan berubah menjadi kerdil, daun menggulung ke arah bawah, bahkan terkadang tumbuh akar adventif pada bagian bawah tanamannya.

Selain itu, ciri-ciri tanaman tomat yang terkena layu bakteri hampir sama dengan tanaman yang diakibatkan oleh jamur fusarium.

Untuk membedakannya, sobat bisa mulai mengecek dengan cara memotong bagian pangkal batang tanaman yang terserang penyakit, lalu celupkan ke dalam air.

Apabila keluar lendir putih dari bagian batang tersebut, maka dapat dipastikan bahwa tanaman tomat terserang layu yang disebabkan oleh bakteri.

Pencegahan Penyakit Layu Bakteri pada Tanaman Tomat

Supaya mampu meminimalisir tanaman tomat terserang oleh penyakit layu bakteri, sobat dapat melakukan beberapa pencegahan sebagai berikut.

  • Ketika ada satu tanaman tomat yang terserang penyakit layu bakteri, sobat bisa mencabut tanaman tersebut, lalu berikan pestisida pada tanahnya. 

    Sobat harus melakukan pengontrolan secara intensif supaya bisa mencegah layu bakteri pada tanaman tomat lainnya.

  • Cobalah untuk mulai mengatur drainase pada lahan. Jangan sampai terdapat genangan air pada lahan tanaman tomat. 

    Sebab, genangan air itu bisa mengundang penyebaran patogen penyebab penyakit layu bakteri tersebut.

  • Sobat juga bisa melakukan pencegahan dengan mengurangi penggunaan pupuk dengan kadar N tinggi.

  • Selain itu, cobalah untuk melakukan rotasi tanaman dengan tanaman yang memiliki famili berbeda dengan tomat.

  • Kemudian, sobat bisa menggunakan varietas unggul yang bisa tahan terhadap penyakit, khususnya penyakit layu bakteri.

  • Terakhir, sobat bisa mencoba untuk melakukan penyambungan batang bawah (grafting) bersama tanaman lain.

    Cara ini dinilai bisa mencegah tanaman tomat terserang penyakit layu bakteri karena bakteri tidak dapat menginfeksi tanaman yang menjadi batang bawah atau perakarannya. 

    Salah satu contoh penyambungan tanaman tomat dengan batang bawahnya yang bisa sobat lakukan adalah dengan menggunakan tanaman terung pipit.

Cara Pengendalian Penyakit Layu Bakteri pada Tomat

Bagi sobat yang ingin melakukan pengendalian pada tanaman yang telah diserang oleh penyakit layu bakteri, maka bisa melakukannya dengan cara berikut.

1. Pengendalian Kimiawi

Sobat bisa menggunakan bakterisida berbahan aktif Streptomisin sulfat 20%, agrimicin, serta Baktromicyn.

Untuk pengaplikasiannya, sobat bisa sesuaikan dengan dosis yang terdapat pada setiap label kemasan produk kimia tersebut. 

Selanjutnya, sobat dapat langsung menyemprotkan pada seluruh bagian tanaman sesuai dosis.

Sementara untuk tanaman yang sudah terserang layu bakteri, maka bisa dilakukan pengendalian dengan cara menyiramkan larutan bakterisida tersebut ke dekat perakaran tanaman tomat.

2. Pengendalian dengan Pestisida Hayati

Penggunaan pestisida hayati juga sangat direkomendasikan bagi pengendalian penyakit layu bakteri pada tanaman tomat.

Tak hanya efektif untuk mengendalikan patogen penyebab penyakit, pestisida hayati pun dikenal ramah lingkungan karena bahan-bahan yang terkandung di dalamnya merupakan bakteri baik (probiotik) yang tidak akan menganggu ekosistem serta tidak meninggalkan residu pada lahan.

Adapun cara kerja dari pestisida hayati ini adalah menekan pertumbuhan patogen yang menjadi penyebab penyakit layu bakteri, sehingga tidak dapat berkembang biak.

Untuk pengaplikasian pestisida hayati ini, sobat bisa mencampurkannya bersama air dengan dosis 5 gram per liter air. Kemudian, kocorkan ke daerah perakaran tanaman yang telah terserang penyakit layu bakteri.

Itulah beberapa informasi seputar penyakit layu bakteri pada tomat yang bisa sobat ketahui secara lengkap.

Melalui informasi di atas, diharapkan sobat tidak perlu bingung dan khawatir lagi jika tanaman tomat yang ditanam tiba-tiba menunjukkan ciri daun layu hingga mati.

Cobalah untuk melakukan pencegahan serta pengendalian sesuai informasi yang sudah disampaikan di atas.