Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Budidaya Kedelai Lahan Kering Agar Hasilnya Berkualitas

Budidaya Kedelai lahan kering

Budidaya kedelai lahan kering memang bisa dibilang gampang-gampang susah karena, untuk pengairannya sangat bergantung pada curah hujan. Hanya saja, bukan menjadi penghalang utama untuk melakukannya bukan? Semua itu hanya butuh ilmu pengetahuan dan cara yang benar. 

Tanaman kedelai merupakan sumber protein nabati yang tinggi dan harganya dapat dijangkau oleh semua kalangan. Namun diwaktu tertentu bahan utama pembuatan tahu dan tempe ini terkadang mengalami lonjakan harga yang cukup tinggi.

Ini disebabkan jumlah hasil produksi petani tanaman kedelai belum bisa mencukupi kebutuhan didalam negeri yang sangat tinggi, belum lagi jika petani kedelai mengalami gagal panen.

Dengan teknologi yang ada saat ini produksi tanaman kedelai masih sangat mungkin untuk ditingkatkan, apalagi lahan pertanian kering untuk penanaman kedelai masih tersedia sangat luas.

Dari sektor bisnis, permintaan pasar terhadap kacang kedelai masih cukup banyak, baik lokal maupun mancanegara. Oleh karena itu, peluang pengembangan tanaman polong ini sangat menjajikan.

Budidaya Kedelai Lahan Kering Dengan Memilih Jenis Tanah

Budidaya tanaman kedelai dapat dilakukan diberbagai jenis tanah asalkan cukup mengandung hara yang dibutuhkan tanaman kedelai. Kedelai tanaman yang menyukai tanah dengan kadar Ph 5,5 sampai 7 dengan tekstur lempung berpasir, berlempung atau liat berpasir.

Intensitas curah hujan yang baik bagi tanaman kedelai yaitu 1200 hingga 2500 mm/tahun sedang temperatur yang dikehendaki tanaman kedelai dikisaran 25°c sampai 28°c dengan ketinggian tempat berada diangka 0 sampai 1.000 mdpl.

Agar pertumbuhannya baik, tanaman kedelai menghendaki penyinaran yang cukup kurang lebih 10 jam perhari, oleh karena itu kedelai tanaman yang sangat cocok jika di budidayakan pada lahan terbuka yang tidak memiliki naungan.

  • Penyiapan Lahan Budidaya Kedelai Lahan Kering

Budidaya kedelai lahan kering bisa dilakukan dengan cara tanpa olah tanah atau TOT, metode ini sangat mudah dilakukan karena tidak memakan waktu dan biaya yang besar pada saat penyiapan lahan kedelai, hanya cukup membersihkan lahan dari gulma dengan menggunakan mesin pemotong rumput .

Setelah itu, dua minggu kemudian gulma yang baru akan tumbuh kembali. Kemudian lakukan penyemprotan dengan herbisida lalu biarkan selama satu minggu. Selanjutnya lahan kedelai dibersihkan dengan garu, satu minggu kemudian sudah dapat ditanami kedelai.

Bisa juga dengan cara melakukan pengolahan tanah, usahakan berada pada kedalaman 35 atau 40 cm karena kunci utama dari budidaya kedelai ini adalah pada akar. Bila penyerapan unsur hara ini semakin baik maka pertumbuhan dan hasilnya ikut mengikuti pula.

  • Pemilihan Benih Kedelai dari Varietas yang Unggul

Untuk memilih bibit unggul sobat tidak perlu panik karena saat ini banyak varietas unggul dari tanaman kedelai yang tersedia. Yang terpenting bagi sobat adalah memastikan sumber benihnya jelas.

Benih tanaman kedelai yang unggul tentunya mempunyai sifat keunggulan antara lain tahan terhadap serangan hama dan penyakit, berumur genjah dan produktivitasnya tinggi. Benih yang unggul dapat dilihat dari ciri fisiknya yaitu biji berukuran seragam, biji mengkilat dan bersih.

Beberapa pilihan varietas unggulan ada Ijen, Orba, Galunggung, Merapi, Sumbing, Wilis, Lokon dan masih banyak lagi. Tinggal pilih saja mana yang disukai, setiap tempat punya karakteristik hampir sama

  • Penanaman Budidaya Kedelai yang Sesuai Dengan Iklim

Sebelum melakukan penanaman kedelai perlu membuat lubang tanam terlebih dahulu dengan kedalaman 5 cm, jarak tanamnya kurang lebih 40 x 15 cm. Populasi tanaman per hektar kurang lebih mencapai 400 ribu tanaman.

Cara penanaman, satu lubang isi dengan 3 biji benih, tutup menggunakan tanah, tetapi jangan dipadatkan. Untuk wilayah Kecamatan Luwuk Timur Kabupaten Banggai di Sulawesi Tengah budidaya kedelai dilakukan pada pertengahan bulan oktober sampai dengan bulan nopember.

Mulai Teknik Perawatan Budidaya Kedelai Lahan Kering

Setelah proses penanaman, 5 atau 6 hari kemudian lakukan pengontrolan jika terdapat benih yang tidak tumbuh segera lakukan penyulaman dengan benih yang baru. Penyulaman ini bertujuan untuk mempertahankan jumlah populasi tanaman kedelai agar tidak berkurang.

Penyulaman dilakukan sedini mungkin supaya jarak usia antar tanaman terdahulu dan tanaman penyulam jaraknya tidak berjauhan sehingga pertumbuhannya akan tetap seragam dan seimbang.

Selanjutnya hindari gulma atau tanaman pengganggu. Lakukan penyiangan sesegera mungkin jika terlihat ada gulma yang tumbuh segera cabut atau gunakan alat manual berupa cangkul. Jangan menunggu sampai gulma tumbuh menjadi besar.

  • Pemberian Air pada Tanaman Kedelai

Tanaman kedelai merupakan tanaman polong yang memerlukan air yang cukup dimasa awal pertumbuhannya. Terutama pada usia 2 minggu sampai 3 minggu setelah tanam. Maka dari itu jika curah hujan kurang harus dilakukan pengairan melalui irigasi asalkan tidak sampai tergenang.

Selanjutnya pengairan dapat dilakukan lagi jika tanaman kedelai telah memasuki masa pembungaan yaitu pada usia 4 hingga 5 minggu kemudian dilanjutkan pada umur 8 sampai 10 minggu setelah tanam dimana tanaman kedelai telah memasuki pembentukan polong.

  • Pemupukan Tanaman Kedelai Sesuai Usia dan Perkembangan Tanaman

Pemberian pupuk dasar dengan pupuk organik cair pembenah tanah satu minggu sebelum penanaman dengan dosis 1-3 liter perhektar. Dan dapat diberikan lagi pada usia kedelai mencapai 2 minggu setelah tanam dan 5 minggu setelah tanam dengan dosis yang sama.

Jika masih dianggap kurang tambahkan 50 kg urea dan 100 kg NPK pada usia 8 minggu setelah tanam. Usahakan pemberiannya tetap berimbang agar tidak meracuni tanaman  kedelai yang sobat usahakan.

  • Pengendalian hama dan Penyakit kedelai

Ada beberapa hama utama tanaman kedelai yang sering menyerang tanaman kedelai yaitu  lalat bibit/lalat kacang (Ophiomya phaseoli tryon), lalat buah, ulat grayak, oteng-oteng, ulat penggulung daun, ulat jengkal, penggerek buah, ulat buah, dan penggerek daun.

Hama kedelai ini dapat dikendalikan dengan cara menjaga lingkungan pertanaman tetap bersih dari gulma sehingga tidak menjadi tempat bersarangnya hama. Jika diperlukan dapat menggunakan insektisida sesuai dengan anjuran dan tingkat serangan hama.

Sedangkan penyakit kedelai yang selalu menginveksi tanaman kedelai yaitu layu, karat daun, busuk akar dan bercak daun, busuk batang. Pengendalian dapat dilakukan mempertahankan kelembaban agar tidak terlalu tinggi dan penyemprotan fungisida. Sebab cendawan dan jamur menyukai kondisi yang lembab. Untuk mengetahui lebih jelas tentang penyakit  kedelai baca disini.

Jika semua langkah tersebut bisa dijalankan setidaknya, produksi tahun ini bisa meningkat. Tetapi, pastikan teknik perawatannya tidak ada yang terlewat sedikit saja, agar budidaya kedelai lahan kering tersebut dapat berjalan bagus.